Kalanova, pameran akademik yang diselenggarakan oleh mahasiswa Tahap Persiapan Bersama Fakultas Seni Rupa dan Desain (TPB FSRD) ITB 2022, digelar selama dua hari pada Sabtu (10/6/2023) dan Minggu (11/6/2023). Pameran ini bertempat di Aula Timur kampus ITB Ganesha.
Sebagai pembukaan pada hari pertama Kalanova, dilangsungkan opening performance di area Rotunda, tepatnya pada pukul 12.00 WIB. Beberapa menit kemudian, performance pun berakhir, dan dimulailah mobilisasi pengunjung ke Aula Timur, yang dilanjutkan dengan open gate pada tempat penyelenggaraan pameran tersebut. Kalanova pun resmi dibuka setelah disampaikannya kata sambutan dari orang-orang penting dan opening MC.
Setelah beberapa jam terlewat dengan ramainya pengunjung yang keluar dan masuk Aula Timur untuk meramaikan pameran ini, Kalanova akhirnya melakukan close gate pada 17.25 WIB, menandakan berakhirnya rangkaian acara pada Day 1.
"Unexpectedly, pada hari pertama ini pengunjungnya sangat banyak, sekitar 2.500 orang. Padahal, tadinya itu target pengunjung untuk dua hari. Tidak disangka-sangka masyarakat se-excited itu untuk melihat pameran kita. Orang-orang sudah ingin tahu, ketika masuk, apakah pameran ini sesuai dengan ekspektasi mereka? Kita harus bisa menyajikan apa yang ingin mereka dapatkan," ujar Lula, ketua pelaksana Kalanova. "Sejauh ini aku puas dengan hasilnya, karena kerja keras semuanya terbayarkan."
Memasuki hari kedua Kalanova, open gate dilakukan dengan lebih awal, tepatnya pada jam 09.00 WIB. Pada hari kedua, rundown meliputi talkshow mengenai self branding dan social media building bersama Omega Hanifa, serta workshop bersama Tab Space bertajuk "From Pieces to Blisses : Workshop Kolase di atas Notebook".
"Pamerannya bagus dan properti-propertinya juga bagus, tapi terlalu crowded. Untuk masukannya, mungkin per hari bisa dihitung kira-kira berapa pengunjungnya, supaya tidak terlalu crowded, soalnya kalau terlalu ramai, kurang bisa menikmati," tutur Manda, sebagai salah satu pengunjung Kalanova. "Of course." jawabnya, ketika ditanyai apakah akan datang lagi apabila pihak mahasiswa mengadakan pameran di lain waktu.
"Kebetulan temanku memiliki teman yang merupakan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain juga, dan dilihat dari update-an media sosialnya, karya-karyanya cukup sulit dan tidak mungkin selesai dalam kurun waktu yang singkat, jadi pasti di dalam sana isinya karya-karya mahasiswa ITB yang penuh tangis serta kerja keras. Jadi, memang patut untuk diapresiasi, apalagi seni di Indonesia sedang hype sekali, seperti museum dan pameran. Apalagi ini gratis, kan," jelas Aya, seorang pengunjung yang sedang mengantre untuk masuk ke Aula Timur.
"Pameran ini bertujuan untuk memamerkan karya-karya kami, dan belajar untuk mengapresiasi karya sendiri. Kalau untuk pengunjung, tujuannya agar siswa-siswi SMA yang mungkin ingin masuk FSRD ITB bisa mengetahui seperti apa tugas-tugasnya dan karya-karyanya, sedangkan untuk masyarakat umum, tujuannya agar mereka dapat memberikan apresiasi seni kepada mahasiswa," ucap Averroes, selaku kepala divisi main event Kalanova. "Dari bulan Februari sudah dibuat konsep acaranya. Banyak masa-masa sulit saat menyiapkan acara ini, dari konsep yang sering direvisi, dan masih banyak lagi. Semuanya berperan penting dalam acara ini, tetapi untuk saya, yang paling penting adalah ketua angkatan kami, Attala, serta ketua divisi acara dan mahasiswa-mahasiswa di divisi kreatif. Beberapa pre-event dari Kalanova sempat dilaksanakan kemarin di acara Penutupan Olimpiade XI Keluarga Mahasiswa ITB di Lapangan Cinta dan di Gedung Sate," lanjutnya. "Harapan aku, semoga di program studi nanti, kami bisa lebih bekerja sama lagi dan terus berkarya, bukan karena keharusan, tetapi inisiatif pribadi."
"Persiapannya sangat chaotic, karena baru kali ini mengadakan acara besar. Tapi, sebenarnya kami sudah banyak belajar untuk membuat acara dari acara-acara sebelumnya, karena sudah pernah menyelenggarakan acara untuk angkatan. Kendalanya, terdapat miskomunikasi, namun itu hal yang wajar karena semua orang lelah dan tidak fokus. Yang penting diselesaikan dulu, supaya tidak berkepanjangan," tutur Lula lagi. "Senangnya, sih, bisa cari kesenangan di sela-sela kesibukan. Walaupun kerjanya padat, susah, namun karena mengerjakannya bersama-sama dengan teman-teman, jadi ada cerita baru lagi, cerita-cerita kecil di setiap prosesnya itu. Awalnya, pameran ini memang direncanakan untuk dilaksanakan pada 10 hingga 11 Juni, namun, tadinya pameran akan digelar di Jatinangor, setelah berdiskusi dengan fakultas dan ITB-nya sendiri. Kami diberikan rezeki di akhir-akhir, awalnya mau bayar panel pun bingung. Tapi alhamdulillah diberi kesempatan, bisa bertemu vendor-vendor dan sponsor-sponsor yang bagus, terima kasih juga untuk orang tua yang sudah sukarela membuat iuran untuk dana pameran kita, serta danus yang sangat keren, bisa mengumpulkan dana yang sangat banyak. Syukurlah diberikan Tuhan kecukupan untuk pameran ini bisa terjadi," sambungnya. "Karena pameran ini dilaksanakan setelah semua tugas dan kegiatan perkuliahan berakhir, tidak bisa dihindari adanya keperluan keluarga, namun pastinya banyak juga yang support dan ikut terlibat. Terima kasih sudah semangat untuk turut menyukseskan acara ini."
Setelah close gate pada 17.20 WIB di hari terakhir, Kalanova pun resmi ditutup. Harapannya, main event pameran akademik ini dapat menjadi media untuk aktualisasi diri agar mahasiswa TPB FSRD ITB 2022 dapat mengerahkan segala potensi yang dimiliki masing-masing.